MAKASSAR – Alauddin International Conference on Islamic Econimics and Business (AICIEBS) yang berlangsung hari ini, Kamis (13/8/2020) menghadirkan pemateri yang kompeten untuk membahas permasalahan ekonomi dunia dimasa pandemi.
Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri ( UIN ) Alauddin Makassar dalam sambutannya mengatakan bahwa dampak pandemi merambah kepada kehidupan sosial dan ekonomi. Ekonomi kian anjlok dari segi makro. Di zaman Rasulullah Saw ekonomi islam hadir sebagai solusi dari permasalahan dan menjadi rahmatan lil alamin, kata dekan Febi Uinam.
Selain itu, Dr. Sutan Emir Hidayat, MBA ( Direktur bidang pendidikan dan riset keuangan ) dari KNEKS ( Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ) dalam pemaparan materinya mengungkapkan beberapa poin menyangkut pengembangan ekonomi islam diantaranya, perkembangan industri halal, perkembangan dari pendapatan industri islam, perkembangan dana sosial islam dan perkembangan dan perluasan kegiatan bisnis islam.
Pemateri ke tiga Associate Professor Dr. Salina Bt Kasim, Ph.D dengan judul makalah “Peran Potensial Lembaga Keuangan Islam Dalam Mengurangi Kesulitan Bisnis Sosial di Masa Pandemi Covid 19. Beliau menuturkan dalam webinar menyangkut peranan penting lembaga keuangan terutama dalam ekonomi Islam untuk mengurangi kesulitan dalam hal bisnis yang bergerak dalam ekonomi Islam.
Dr. Amirul Haqeem, Ph.D ( Islamic Business School University Utara Malaysia ) dengan judul makalah ” The Ethical Concerns of Islamic Financial Institutions, Business and Costomers amid Covid-19 : Expectation vs Reality. Beliau secara gamblang mengungkapkan perbedaan secara signifikan dari ketiga poin yang terdapat di judul dengan membandingkan antara kenyataan dan ekspektasi.
Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag menyatakan bahwa perekonomian Indonesia minus, 5.32%. Prospek perbangkan keuangan syariah menarik meski hanya mengalami kenaikan sebanyak 5% saja. Tapi jika dibandingkan dengan dengan negara di asia tenggara seperti Malaysia dan Arab, Indonesia masih tertinggal sangat jauh. Market share Indonesia dari tahun 1992 hingga sekarang mencapai 5.70%. Olehnya itu lembaga-lembaga yang bersangkutan seperti keuangan syariah harus memiliki agenda untuk memperkuat sektor real ekonomi di Indonesia.
Dalam Kesempatan ini pula terlibat mahasiswa Perbankan Syariah yaitu Fira yang saat ini dalam tahap penyelesaian studi dipercayakan menjadi Master of Ceremony (MC) pada kegiatan tersebut.
Webinar yang berdurasi kurang lebih empat jam dimulai dari pukul 08.00 Wita – 12.00 Wita dihadiri sedikitnya 479 peserta dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. Tujuan utama diadakannya kegiatan ini untuk membahas masalah perekonomian dimasa pandemi dan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan ekonomi global.
Source: www.jurnalisterkini.com