Rindu
Qurban di Negeri Jauh
Suara keramaian di sebuah kota besar
yang penuh dengan kesibukan, tinggallah seorang pemuda Bernama Haikal. Seorang
mahasiswa penuh Impian dan angan angan yang Tengah menempuh Pendidikan di luar
negeri, Haikal telah meninggalkan kampung halamanya yang indah sudah sangat
lama. Kerinduan terhadap kerabat, keluarga hingga tanah airnya tak akan
pernah hilang dari hatinya.
Hari ini, pada setiap tahun yang sama
Ketika datangnya hari raya idul adha, wajah haikal dipenuhi rasa rindu yang
mendalam akan suasana dan momen indah saat ia dan keluarganya merayakan hari
raya qurban.
“Haikal! Haikal!” Teriak ibu Haikal
dengan sangat keras. Haikal yang kaget setengah sadar melihat ada seekor sapi
yang lepas dari kandangnya.
“Haikal! Sini bantuin tangkap sapi!”.
Tanpa sadar seekor sapi itu langsung
memporak-porandakan kerumunan warga, meski pada akhirnya semua orang tertawa
Bersama keringatnya.
“Wahhh sudah sangat lama kejadian itu
kalau dpikir pikir lagi ternyata hari raya di desaku begitu meriah dan
menyenangkan”. Ujar haikal dengan kerinduanya
Dalam benaknya, selalu teringat jelas
senyum hangat keluarga dan orang-orang di desa yang tak ternilai harganya.
Namun, Haikal harus tetap menghadapi
kenyataan bahwa idul adha tidak akan sama seperti di kampung halamanya, sedih
memikirkan suasana kekeluargaan yang tak dapat ia temukan di Tengah ramainya
kota besar.
Walaupun demikian, Haikal tidak ingin
berdiam diri dan meratapi nasibnya. Ia bertekad untuk menjalani idul adha tahun
ini dengan penuh semangat walaupun jauh dari kampung halamanya. Haikal dengan
tekad yang kuat mencari informasi terkait tempat yang menyelenggarakan
pemotongan hewan qurban di kota tempat dia tinggal.
Keesokan harinya tepatnya hari raya
idul adha, Haikal bergegas pergi ke tempat pemotongan hewan qurban. Dari
kejauhan ia melihat banyak sekali orang berkumpul, mereka saling berbagi
senyum, dan bercakap cakap satu sama lain dalam hangatnya kebersamaan. Meskipun
mereka hanyalaah orang asing tapi bagi Haikal suasana yang tercipta itu membuat
Haikal merasa hangat tak terhingga di hatinya, sekilas ia melihat bayang-bayang
seperti di kampung halamanya, Haikal merasa dekat dengan keluarganya melalui
ikatan yang terjalin dalam ibadah qurban itu.
Haikal turut ikut serta dalam proses
pemotongan dan pembagian hewan qurban kepada mereka yang membutuhkan. Haikal
merasakan kebahagiaan sesungguhnya, sebab berbagi dan juga peduli terhadap
sesama adalah inti dari makna idul adha itu sendiri.
“Hari raya tahun ini begitu berarti bagiku, Aku dapat belajar satu
hal bahwasanya idul adha terbentuk dari kebersamaan.”
“Ketika kita berbagi dan memberi,
secara tidak langsung kita juga telah membuat orang lain Bahagia”.ujar haikal
dalam hatinya sembari melihat keatas dengan penuh semangat.
Saat matahari mulai terbenam, dengan
penuh rasa kebahagiaan Haikal Kembali ke tempat tinggalnya dengan hati yang
penuh kehangatan. Meskipun berada di Negeri yang jauh, namun semangat akan
kebersamaan dan peduli terhadap sesama harus tetap terjaga, dalam rindu yang
mendalam jarak tidak akan pernah bisa memisahkan hati yang tulus dalam
melakukan hal kebaikan dan beribadah.