Oleh Samsul, S.A.B., M.A
Setiap tahun di perhitungan awal bulan Qamariyah, senantiasa diwarnai dengan penyambutan datangnya awal tahun, bahkan disemarakkan dengan berbagai rangkaian kegiatan. Pawai, lomba-lomba religi, dan lainnya. Seiring dengan itu semua, ucapan selamat dan penyambutan datangnya pergantian tahun Hijriah tersebut acapkali mewarnai berbagai sosial media, dengan beragam corak, warna dan modelnya.
Ada hal menarik yang tidak kalah pentingnya untuk direnungkan, selain sekedar seremoni dan ucapan yang bertebaran. Mencoba menggali makna hakiki dibalik kata Hijrah, kata yang disematkan pada peristiwal awal Hijrahnya Rasulullah Muhammad Saw dari Kota Mekah ke Madinah bersama para sahabatnya. Oleh Umar Bin Khattab yang kala menjadi seorang Khalifah pada saat itu, menjadikan momentum tersebut sebagai momentum awal penetapan kalender Hijriyah bagi kaum muslimin, mengacu pada perhitungan bulan yang berawal di bulan Muharram kemudian diperingati setiap tahunnya.
Pemaknaan terhadap Hijrah dapat dilihat dari beberbagai aspek, namun paling tidak dapat dimaknai dari apek perubahan dari segala bentuk keburukan menuju kepada kebaikan. Hal ini merupakan halnpaling penting dalam kehidupan manusia sebagai mahluk yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Potensi yang dimilikinya membuatnya dapat melakukan apa saja yg diinginkan sehingga tidak sedikit yang terjebak ke lembah kenistaan dan keburukan.
Sebagai mahluk yang paling sempurna di antara mahluk ciptaan Allah lainnya, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik merupakan hal mutlak dalam kehidupan sehari-hari jika tidak ingin menjadi manusia yang merugi. Sebagaimana anjuran dari seorang sosok manusia panutan sepanjang sejarah manusia, bahwa "manusia yang merugi adalah mereka yang hidupnya hari ini sama dengan hari kemarin dan mereka yang hidupnya lebih hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah manusia yang celaka" atau dalam istilah dagang adalah manusia bangkrut.
Oleh karena itu momentum pergantian tahun Hijriah merupakan suatu momentum untuk memaknai kehidupan sebagai wahana perbaikan ke arah yang lebih baik setiap saat.